Kota Bima, Desember 2025 – Puskesmas Paruga meningkatkan intensitas pengawasan terhadap pelaksanaan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal tahun 2025. Monitoring dan Evaluasi (Monev) kegiatan PMT Lokal 2025 dilakukan secara ketat dan berkesinambungan dengan tujuan spesifik untuk menjamin kepatuhan konsumsi, peningkatan kesehatan, dan akurasi data pertumbuhan sasaran.

Monev ini dirancang sebagai proses multi-tahap yang melibatkan pengumpulan data lapangan yang terperinci. Fokus pemantauan meliputi empat aspek utama:

1. Pemantauan Konsumsi dan Kepatuhan

Setiap hari, dilakukan pemantauan konsumsi Makanan Tambahan (PMT) harian sasaran. Tujuannya adalah memastikan bahwa sasaran mengonsumsi PMT sesuai takaran dan jadwal yang ditetapkan, serta mengidentifikasi potensi penolakan atau masalah penerimaan makanan.

2. Pengukuran Antropometri Periodik

Petugas melaksanakan pengukuran berat badan dan tinggi badan secara periodik (terjadwal). Data ini menjadi indikator vital untuk menilai tren pertumbuhan dan mendeteksi secara dini adanya penurunan atau stagnasi berat badan yang memerlukan intervensi gizi segera.

3. Penilaian Status Gizi dan Kesehatan

Selain pengukuran fisik, dilakukan penilaian status gizi sasaran menggunakan standar baku. Pemantauan juga mencakup kondisi kesehatan umum sasaran, termasuk potensi penyakit penyerta yang dapat memengaruhi penyerapan nutrisi.

Sinergi Kuat Kader dan Nutrisionis

Keberhasilan proses Monev ini bergantung pada sinergi kuat antara dua pilar utama:

• Peran Kader: Kader komunitas berdedikasi bertugas melakukan pemantauan konsumsi harian di tingkat rumah tangga/komunitas dan menjadi penghubung pertama dalam melaporkan kondisi kesehatan sasaran.

• Peran Nutrisionis: Petugas Nutrisionis Puskesmas bertanggung jawab menganalisis data antropometri dan status gizi, serta merencanakan tindak lanjut atau penyesuaian menu PMT jika diperlukan.

Dengan sistem pengawasan yang terperinci ini, Puskesmas Paruga memastikan bahwa setiap intervensi PMT Lokal 2025 efektif dan mampu mencapai sasaran utama: peningkatan status gizi optimal bagi seluruh penerima manfaat.

-cmj-